Peter Parker kegirangan. Nomer togel yang ia pasang tembus. Gak tanggung-tanggung, 4 angka sekaligus. Dalam perjalanan ke tempat bandar untuk mengambil uang, ia terus berpikir mau dipakai untuk apa uang tersebut nantinya. Yang jelas, berhubung selama ini hidupnya serba pas-pas-an, kemungkinan besar ia akan menggunakannya untuk membuka usaha.
Setelah memutar otak, akhirnya Peter memutuskan, ia akan membuka usaha salon! Ya, salon potong rambut. Kebetulan saat ini sudah mendekati musim panas. Pasti banyak orang yang akan potong rambut agar tidak gerah, pikirnya.
Begitulah.
Tidak sampai seminggu salon yang diimpikan telah usai dibangun. Maklum, ia minta bantuan kepada Flash yang bisa bergerak secepat kilat itu
Selain mempersiapkan peralatan-peralatan salon, Peter turut ‘menyesuaikan’ penampilannya. Karena ia tahu salon tersebut baru akan laku apabila Spiderman sendiri yang menjadi tukang potongnya, ia pun mengenakan kustom merah birunya
Begitulah.
Salon SiLabi ternyata laku keras. Branding Spiderman ditambah dengan momen pembukaan serta lokasi salon yang tepat terbukti sebagai adonan kesuksesan yang tepat. Tidak kurang 100 pengunjung tiap harinya harus Peter layani. Dari yang sekedar ingin keramas, creambath, mengeriting rambut, potong botak, shaggy, hingga memanjangkan rambut (emang bisa?
Suatu hari, Bruce Wayne lewat di depan salon Silabi. Tertarik dengan kelarisan salon Spidey, otak bisnis Bruce mulai bekerja. Ia segera menghubungi Alfred untuk mengurus pembangunan salon potong rambut yang baru, dengan peralatan yang lebih canggih dan lokasi tepat di seberang salon milik Peter. Salon tersebut ia beri nama salon “Sikeli”. Singkatannya? Tentu saja, “Si Kelelawar Imut”.
Untuk memberi nilai tambah pada salonnya, agar dapat membajak pelanggan-pelanggan Silabi, Bruce tidak hanya mengenakan kostum Batman-nya. Ia juga memanfaatkan kepandaiannya untuk menciptakan robot pemotong rambut otomatis! Dengan robot ini, orang tinggal duduk manis di kursi, tekan tombol pilihan potongan rambut yang diinginkan, dan dalam 5 menit, langsung beres. Praktis kan? Supaya keren, Bruce memberi nama robotnya “RPRSKDSC v1.14254″.
Untuk mempromosikan salon barunya, Bruce memasang papan iklan yang cukup besar. Tertulis, “Salon Sikeli - Potong Rambut Kilat, Gak Pake Antri”
Begitulah.
Tidak lama, pelanggan salon Silabi sedikit demi sedikit berpindah ke salon Sikeli
Selang beberapa hari, otak bisnis Bruce kembali berputar. Kalau buka 1/2 hari aja keuntungannya sebesar ini, bagaimana jika buka 24-jam non-stop yah?
Begitulah.
Salon Sikeli kemudian dibuka 24 jam. Non-stop. Pengunjung pun terus mengalir, siang malam. Demikian pula kantong Batman, semakin lama semakin tebal.
Tanpa disadari, karena diforsir untuk bekerja tanpa beristirahat, robot RPRSKDSC mulai berulah
Berbeda dengan Peter. Sejak salonnya sepi, ia jadi banyak bengong di trotoar
Setelah berpikir sejenak, Peter masuk ke dalam salon. Sejenak kemudian ia keluar sambil membawa papan iklan bertuliskan, “Salon Silabi - Merapikan Potongan Rambut Yang Kacau”
Cara ini ternyata tokcer
Moral Cerita / Bahan Renungan:
"Menjadi yang pertama tidak selalu membuat kita sukses.
Menjadi yang terbaiklah yang membuat kita menjadi sukses."
"Menjadi yang pertama tidak selalu membuat kita sukses.
Menjadi yang terbaiklah yang membuat kita menjadi sukses."