Selasa, 27 September 2011

Learning from a Dice



Halo pembaca, pada kali ini saya ingin teman-teman pembaca belajar tentang dadu. Kenapa perlu belajar tentang dadu? Karena dari sebuah dadu kita bisa belajar banyak hal.Yuk, kita lihat contohnya :



1. Segala sesuatu adalah benar, tergantung dari sisi mana kita melihat


Teman-teman pembaca tentu pernah mengalami yang namanya perbedaan pendapat. Bahkan, seringkali pertengkaran timbul dari adanya perbedaan pendapat.Yang satu ngotot bahwa dirinyalah yang benar, sedangkan yang lainnya ikut ngotot juga menganggap bahwa pendapatnyalah yang justru benar. Tapi teman-teman, sadarkah kita bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dan yang benar? Seringkali perbedaan terjadi timbul karena kita melihat sesuatu dari sisi yang berbeda.

Sama ketika kita melihat sebuah dadu.


Nah pada dadu di atas, berapa angka dadu tersebut? Tentu saja dengan mudah kita bisa menjawab. 3 tentunya. Namun bisa saja saat di dunia nyata kita bertanya kepada teman kita, "berapa angka dadu yang kamu lihat?" Bisa saja bukan 3 lagi, bisa saja teman kita menjawab 4/ menjawab 6/ dll. Semua itu tergantung dari sisi mana kita melihatnya.


Oleh karena itu, ketika kita mengalami perbedaan pendapat, sebenarnya kita hanya melihat dari sisi yang berbeda. Untuk itu, kita perlu meresponnya dengan cara mau mencoba melihat sisi lain dari pandangan dia, kita coba temukan apa kelebihan dan kelemahan dari sudut pandangnya. Setelah kita mengetahui kelemahan dan kekurangan baik dari sudut pandang kita dan sudut pandang orang lain, maka barulah kita bisa menemukan sudut pandang mana yang sebenarnya cocok untuk menyelesaikan masalah kita bersama, atau bahkan kita juga bisa menemukan sudut pandang yang baru yang merupakan kombinasi dari sudut pandang kita dan sudut pandang teman kita.

2. Ini hanya masalah Peluang!



Seringkali ketika  kita mencoba sesuatu hal, saat pertama kali mencoba kita lebih sering gagal. Jarang ada orang yang berhasil pada kesempatan pertamanya. Nah, kesuskesan sebenarnya tergantung dari bagaimana cara kita memandang sebuah kegagalan, sama seperti kita melempar dadu. Misal, target kesuksesan kita adalah dadu bermata 6. Saat kita pertama kali melempar, yang keluar adalah angka 2. Kalau kita menyerah saat itu juga, selamanya kita tidak akan pernah sukses. Namun, apabila setelah kita gagal, kita mencoba melempar lagi, tentu walaupun mungkin akan mengalami kegagalan-kegagalan lagi pasti suatu saat kita akan memperoleh keberhasilan! Keberhasilan kita bisa jadi adalah saat lemparan ke 5, ke 6, atau ke 7. Bayangkan, apabila pada lemparan ke 7 kita sebenarnya berhasil, tetapi saat kita gagal di lemparan ke 6 kita tidak lanjut melempar. Sungguh sangat disayangkan usaha kita dalam mencapai kesuksesan harus terhenti saat kita tinggal selangkah lagi menuju keberhasilan.