Selasa, 11 Oktober 2011

Berubahlah


Cerita berikut bisa menjadi penggambaran perbedaan orang yang menyadari kekurangan 
dan mau berubah, dan orang yang memilih untuk berdiam diri saja, menunggu peruntungannya. 


Alkisah ada dua orang pemuda miskin yang bersahabat sejak kecil. 
Dari lingkungan yang  miskin itulah, mereka sering berakhayal bagaimana rasanya menjadi orang kaya dan serba kecukupan. 
Pada saat mereka dewasa, mereka berkesempatan untuk bekerja pada seorang pedangang besar yang cukup terpandang. 
Pemuda pertama bekerja lebih keras dan lebih cekatan. 
Pemuda kedua merasa ia tak punya modal selain tenaga, memilih untuk melakukan apa adanya, 
sesuai dengan upah yang di bayarkan saat itu. 
Meski mereka berdua berkhayal dengan impian yang sama, 
pemuda pertama bekerja lebih giat dan tekun mewujudkan impian itu. 
Sementara pemuda kedua hanya menjadikan impian itu sebagai lamunan belaka. 

Bulan demi bulan berlalu. Tanpa disadari sang pedagang sering mengawasi pekerjaannya. 
Dan, dia terkesan dengan pekerjaan si pemuda pertama yang terlihat sangat cekatan, melebihi buruh yang lain. 
Ketika dipanggil dan ditanya, mengapa ia bekerja lebih keras dibandingkan rekan-rekannya, 
ia menjawab, dirinya punya impian untuk mengubah nasib. 
Diangkatlah ia sebagai kurir untuk mengantar pesan sang pedagang pada relasi-relasinya. 
Dan ia melakukannya dengan penuh cekatan dan tanggung jawab. 
Kepada relasi sang pedagang juga ia bersikap baik sekali sehingga banyak yang bersimpati kepada pemuda itu. 

Tahun demi tahun si pemuda akhirnya sukses menjadi wakil sang pedagang. 
Dari sana kehidupannya pun berubah seperti yang diimpikannya. 
Berkat kerja keras dan ketekunannya, si pemuda pertama mampu mewujudkan khayalannya menjadi nyata. 

Begitulah banyak orang sukses, yang menapaki jalan kesuksesannya dengan mau berubah. 
Mereka tak peduli komentar orang lain, justru dengan kritikan dan bahkan cemoohoan, 
mereka terpacu untuk membuktikan bahwa impiannya bukan sekedar bualan. 
Mereka inilah sang pemenang sejati kehidupan.