Banyak orang bersembunyi di balik bayang-bayang orang lain, sekedar untuk ikut menikmati sedikit keberhasilan. Mereka mengakui ide, jerih payah, karya dan keberhasilan orang lain sebagai milik mereka.
Bila kita melakukan hal ini, maka ini bukan saja kegagalan kita, namun juga kekalahan telak bagi integritas kita. Akuilah keberhasilan orang lain dengan menghargai dan menghormati apa yang telah mereka raih.
Nyatakan dengan tulus bahwa keberhasilan ini bukan milik kita. Keberhasilan semu bagaikan pakaian indah yang terpajang di etalase toko. Seberapa bagus itu kita katakan, tetap saja kita tidak berhak mengenakannya.
Bersembunyi di balik bayang-bayang mungkin membuat kita nyaman. Namun apa yang bisa diberikan sebuah bayangan hanyalah kegelapan. Selama kita berjalan di bawah remang-remang, bagaimana kita bisa mengetahui tempat yang dituju? Karena itu, keluarlah.
Tunjukkan kemampuan kita sendiri. Berjalan di bawah terik matahari memang selalu melelahkan. Namun, keringat itu adalah keringat kita sendiri. Itulah kehormatan kita, yang jauh lebih berharga daripada keberhasilan semu dengan menipu diri sendiri.
Jika kita bisa melakukan hal besar, lakukanlah hal besar itu oleh diri kita sendiri, bukan orang lain. Mengapa kita selalu ‘meminta’ orang lain apa yang bisa kita lakukan
-- Mulailah meniti keberhasilan kita sendiri. Meski hanya setetes, keberhasilan sejati adalah mata air bagi padang pasir kita.