Hargailah waktu istirahat kita. Istirahat bukanlah saat berhenti yang tak menghasilkan produktivitas apa-apa. Atau sekedar waktu luang di antara kesibukan. Istirahat adalah bergerak maju dengan nafas yang teratur dan langkah yang ringan.
Jangan memacu diri kita dengan kecepatan yang sama. Suatu saat kita akan melalui tikungan, tanjakan atau curaman. Di situ kita perlu memindahkan persneling diri kita, menurunkan kecepatan, meringankan kumparan. Saat itulah kita harus menghirup nafas dalam-dalam, dan merasakan kesegaran baru.
Istirahat diadakan bukan untuk melupakan tujuan, namun memberikan kesempatan untuk memperoleh kesadaran akan diri kita, demi sebuah langkah baru, penciptaan baru, pada jalan keberhasilan kita. Itulah maksud dari rekreasi.
Tak salah memang, bila orang Inggris menyebut hari Minggu sebagai Sunday, hari matahari. Dan, itu bukanlah hari libur untuk melangkah, namun hari untuk menyadari bahwa ada matahari dalam hidup kita.
Cahaya matahari adalah sumber energi yang menumbuhkan kehidupan, dan juga menggugah kesadaran bahwa kita memiliki bayang-bayang hitam di balik sinarnya.
Bila kita menjauhi cahaya, kita berjalan mengikuti bayang-bayang hitam kita. Namun bila kita berjalan menuju cahayanya, bayang-bayang itu tertinggal di belakang.
-- Setiap hari adalah hari matahari, hari cahaya, hanya bagi mereka menyadari.