Minggu, 27 November 2011

Si Abdul



Si Abdul mendapat tugas dari gurunya mengenai membuat cerita mengenai mimpi-mimpinya. 
Saat dirumah si Abdul membuat cerita mengenai mimpi-mimpinya itu. 
Karena ayahnya seorang pelatih kuda miskin yang keluarganya itu sangat kekurangan si Abdul terobsesi dan 
memiliki mimpi bahwa dia bila sudah besar nanti memiliki tempat pelatihan kuda yang memiliki luas sebesar 400 hektar dan 
rumah sebesar 400 meter persegi.pokoknya dalam karangannya tadi dia membicarakan mengenai impiannya 
membuat sebuah pelatihan kuda yang sangat besar, tanpa terasa karangannya tadi menghabiskan 7 helai kertas. 
Paginya ia pun langsung menumpuk tugasnya tersebut. 


Setelah 1 minggu berlalu dan akhirnya tugas tersebut dibagikan dan diberikan nilai. 
Tapi betapa kagetnya Abdul karena karangannya mendapatkan nilai f dan di tulisi sama gurunya setelah jam pelajaran temui saya di kantor. 
Saat di kantor Abdul dimarahi habis2an dengan gurunya karena karangannya katanya tidak masuk akal dan tidak akan tercapai. 
”Abdul kamu itu sudah gila,kamu itu hanya anak seorang pelatih kuda miskin dan 
 tak mungkin kamu akan membangun pelatihan kuda sebesar 400 hektar”kata si guru. 
”kamu saya beri waktu 1 minggu untuk mengganti karangan tersebut dan nilaimu juga bisa saya ganti bila kamu mengarang karangan 
lebih logis dan masuk akal” kata guru itu lagi. 

Lalu setelah Abdul pulang ke rumah bertanya pada ayahnya.
“Ayah saya memiliki mimpi mengenai membangun pelatihan kuda seluas 400 hektar tapi kata guru saya mimpi itu tak akan 
pernah tercapai dan hanyalah omong kosong belakang karena saya hanyalah anak seorang yang miskin lalu saya disuruh 
mengganti mimpi saya itu menjadi mimpi yang lain yang sesuai dan masuk akal” kata si Abdul. 
”Nak mimpimu adalah masa depanmu jadi terserah kamu,kamu mau menggantinya atau tidak “jawab ayah si Abdul dengan bijaksana dan sabar. 
“Baiklah ayah terima kasih atas pendapatmu” kata si Abdul. 
 

Setelah di sekolah pun si Abdul tetap membawa karangannya yang dulu yang bercerita tentang pelatihan kuda dan 
peternakan kuda seluas 400 hektar dan dikumpulkan lagi kepada gurunya namun ada tulisannya biarkanlah nilai F 
tetap terpajang menjadi nilaiku namun inilah impianku tidak akan pernah bisa tergantikan dengan impian yang lainnya. 

Setelah berpuluh puluh tahun berlalu si Abdul akhirnya beranjak dewasa dan dia akhirnya bisa menggapai mimpinya
yang mempunyai peternakan kuda dan memiliki pelatihan kuda sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi.D 
Disaat gurunya datang ke tempat pelatihan kudanya dan bertemu dengan Abdul ia berkata. 
“Kamu hebat nak,maafkan aku bila dulu telah melarangmu bermimpi seperti ini aku salut padamu, 
aku hanyalah seorang guru yang hanya bisa merenggut mimpi-mimpi anak sepertimu”kata si guru pada Abdul. 

Dalam cerita tersebut jelas sudah bagaimana mimpi merupakan inspirasi untuk bisa maju lebih ke depan. 
Kita tinggal memilih menjadi seperti Abdul si pemimpi yang berusaha mengejar mimpi atau guru yang suka merenggut mimpi seseorang.