Cinta itu selalu indah.
Cinta itu selalu terasa istimewa bagi setiap insan yang memilikinya.
Meski keindahan dan keistimewaan itu ditempuh dan diwujudkan dengan beragam cara, tetapi sejatinya cinta adalah sama yaitu memberikan kebahagiaan.
Saat cinta menyapa kita, kita merasakan banyak hal yang luar biasa dalam hidup kita.
Rasa saling memiliki, mencintai, mengasihi, menyayangi, merindukan, cemburu, patah hati, dan konflik-konflik yang terkadang menyebalkan, menjengkelkan, dan sangat tidak ingin kita harapkan.
Berbicara tentang sebuah konflik dalam hubungan percintaan, sesungguhnya hal tersebut merupakan wajar adanya.
Konflik sering dipandang sebagai sebuah bumbu dalam percintaan. Karena telah kita sadari atau tidak, sebuah percintaan yang berjalan tanpa adanya konflik akan terasa hambar bagai sayur tanpa garam.
Beberapa contoh konflik yang dapat diasumsikan sebagai bumbu-bumbu dalam hubungan percintaan antara lain :
1. Cemburu melihat pasangan kita berduaan dengan orang lain.
2. Cemas karena sudah lama tidak saling kontak.
3. Pertengkaran karena hal yang semestinya tidak perlu untuk diributkan.
4. Kejenuhan karena menjalani hubungan yang biasa-biasa saja.
5. Marah karena pasangan kita selingkuh, bohong, dan menghianati kita.
6. Diacuhkan oleh pasangan kita.
7. Mesara dipermainkan, karena cintanya bukan tulus apa adanya, melainkan ada apanya.
8. Hubungan kita dirusak oleh orang lain.
9. Pasangan kita pergi dan meninggalkan kita tanpa sebab.
10. Saling kecewa karena sikap masing-masing yang tidak pernah saling menghargai. Dan konflik-konflik atau permasalahan dalam percintaan lainnya yang dapat mengganggu kelangsungan dari hubungan percintaan itu sendiri.
Meskipun konflik-konflik tersebut sejatinya sifatnya hanya sebagai sebuah pelengkap yaitu bumbu-bumbu dalam cinta, tetapi terkadang ada beberapa orang yang memiliki pemikiran yang berbeda dalam menyikapinya. Bukannya kebaikan dan kebahagian yang didapat, melainkan kehancuran karena bumbu-bumbu cinta itu sendiri yang akan didapat.
Banyak faktor yang mempengaruhinya, mulai rasa kejenuhan, kejengkelan, kecemburuan, keegoisan, kemunafikan, kesalah pahaman, kemarahan, keangkuhan, dan beberapa sifat dasar buruk seseorang yang kesemuanya itu terjadi secara berlebihan.
Apa yang semestinya dilakukan ?
Jalanilah kesemuanya itu dengan pikiran dan perasaan yang baik. Sebagai sebuah pasangan yang saling mencinta, tidak sepantasnya kita hanya selalu meminta kesempurnaan dari pasangan kita. Karena hakekat sesungguhnya dari berpasangan itu adalah kita dituntut untuk dapat saling mengisi dan melengkapi segala kelebihan dan kekurangan kita masing-masing.
Dengan penanganan yang dewasa, yakinlah jika segala konflik dalam hubungan percintaan itu dapat berubah menjadi bumbu-bumbu cinta yang terasa indah dan membahagiakan.
Cintailah cinta kita, karena cinta kita terasa teramat berharga untuk kita lepaskan begitu saja.