Jumat, 06 Agustus 2010

Prajurit TNI Kabur , Tidak

Saya hanya menyambung amanah supaya tulisan yang sepertinya disampaikan dalam kondisi terburu-buru ini, bisa terpublikasikan dengan lebih baik, sesuai pesan penulisnya. Karena ada yang memberitakan bahwa Prajurit TNI lari dari pertempuran.

Jika apa yang disampaikan adalah fakta yang sebenarnya, maka kasihan saudara dan Prajurit TNI kita yang telah mempertaruhkan nyawa di daerah konflik Palestina - Israel sana malah diberitakan sebagai pengecut (lari dari medan perang)

Mohon maaf sebelumnya...kejadian yang sebenarnya tuh begini :

1. Telah terjadi kontak antara Tentara LEbanon (LAF) dg Israel (IDF) pada pukul 12.00 setelah prajurit Indobatt berjuang selama Empat Jam mulai pukul 08.00 mencegah terjadinya kontak. Selama itu para prajurit TNI telah memberikan badan mereka sebagai sasaran tembak dari kedua belah pihak.

2. Ketika terjadi eskalasi; Israel mengeluarkan tembakan kavaleri Markava 120 mm sebanyak 6 X, Helicopter Apache memberikan bantuan tembakan senayak 4x dan hujan phospor, Jet tempr membombardir dengan tembakan 12,7 mm ke seluruh bukit diatas perlindungan Indobatt. prajurit kita tidak dapat menggunakan perlindungan kendaraan UN karena telah ditempati oleh LAF dan jika kita bersama LAF maka IDF akan menghantam kita. Itu bukan tempat aman. Sehingga Indobatt mengalah mengambil tempat yang lain.

3. eskalasi ini berlangsung selama 3 jam. Akibat dari ini pasukan terpencar. Dua orang diantaranya telah berjalan lebih dari 5 KM menghindari hujan phospor dari helicopter Israel dan masuk kewilayah operasi Spanyol yang ternyata pos sudah ditinggalkan.

4. Karena itu pos terdekat yang bisa ditempuh dan mereka mundur dalam tekanan, kebetulan ada satu-satunya kendaraan yang lewat yaitu taxi. Dengan Taxi mereka minta supaya dinatar ke Induk Pasukan di UN POSN 7-1 Adhsit alQusayr dimana saya bekerja. Pada waktu yang bersamaan seorang Mayor dari Portugal yang bersama dengan mereka juga mengungsi ke 7-1. Dengan keadaan yang kurang lebih sama paniknya dnegan prajurit Indobatt.

5. Ini yang terjadi, betul prajurit kita naik taxi, Salah karena itu bukan medan tempur TNI, TNI professional IMPARTIAL, tidak memihak. Oleh sebab itu mengapa jika perang terjadi TNI/UN adalah sasaran dari Collateral Damage yang sering dijadikan kambing hitam oleh pihak-pihak yang bertikai.

6. Tolong sampaikan berita ini untuk dipahami dan diketahui oleh publik di Indonesia.


Sumber