![]()  | 
| CR7 | 
Emosi yang mudah meledak dan temperamen yang keras adalah ciri pemain  sepakbola muda kelahiran Madeira Portugal ini. Namun, berkat kekerasan  hatinya itu juga, ia mampu membalikkan cercaan dan cemoohan menjadi  pujian setinggi langit. Itulah sosok seorang Cristiano Ronaldo, pemain  sepakbola nasional Portugal dan klub Manchester United Inggris. 
Ya, pria kelahiran 5 Februari 1985 ini memang mampu mengubah cercaan  publik Inggris, akibat kasus dengan rekan setimnya Wayne Rooney pada  piala dunia 2006 lalu, menjadi pujian. Saat itu Ronaldo dituduh  memprovokasi wasit sehingga membuat Rooney diganjar kartu merah sehingga  harus keluar lapangan. Namun, berkat kerja keras, kemauan kuat untuk  terus memperbaiki skill individu, latihan terus menerus, serta kekerasan  hati untuk tidak memedulikan suara sumbang di sekitarnya, Ronaldo mampu  mengatasi semua tekanan itu. Meski masih muda, ia dapat mengendalikan  egonya untuk terus berbuat yang terbaik bagi klubnya sehingga fans yang  tadinya mencemooh kini balik mendukungnya. “Pada masa itu saya hanya  memikirkan bagaimana berlatih dan terus memperbaiki skill saya. Saya  tidak tahu apa yang akan terjadi saat itu, karena itu saya hanya  memastikan bahwa saya akan terus mempertahankan performa saya dan  meningkatkan kemampuan,”sebut Ronaldo mengenang masa suram itu. 
Kini, berkat prestasinya, yakni mengemas gol-gol penting untuk  memenangkan klubnya, ia terus mendapat pujian dari banyak pihak. Bahkan,  seterunya saat kejadian piala dunia lalu, Wayne Rooney, mengatakan  bahwa Ronaldo sepantasnya dijuluki sebagai pemain terbaik dunia saat  ini. 
Bakat besar Ronaldo di sepakbola sebenarnya mulai diasah sejak usia  delapan tahun. Kala itu, talenta luar biasa pria bernama lengkap  Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro langsung tercium oleh para pemilik  klub di Portugal. Karena itu, tak lama ia langsung ditarik menjadi  anggota klub yunior Andorinha, tempat ayahnya bekerja sebagai penyedia  perlengkapan. Dua tahun kemudian, kegigihannya berlatih membuat beberapa  klub tertarik padanya, diantaranya CD Nacional yang kemudian berhasil  diantarkannya menjadi juara sebuah kejuaraan nasional. Berkat prestasi  itu, dua tahun kemudian ia langsung direkrut Sporting Lisbon, klub  terkenal asal Portugal. 
 Dari sana, jalannya untuk jadi pemain sepakbola kelas dunia makin  terbuka. Apalagi sejak ia memperkuat tim nasional Portugal U-17,  beberapa klub dunia mulai tertarik padanya. Salah satunya, yakni  Manchester United yang berhasil mendapatkannya senilai 12,24 juta pound  atau hampir sekitar 200 miliar pada saat ia masih berusia 18 tahun! 
Tidak tanggung-tanggung, klub terbesar Inggris itu juga memberinya nomor  punggung keramat, yakni nomor tujuh, nomor yang selama ini dipakai  beberapa legenda klub tersebut seperti George Best, Bryan Robson, Eric  Cantona, dan David Beckham. 
Saat ini, pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, juga selalu  mempercayakan tempat utama di tim berjuluk Setan Merah itu. Sebab,  Ferguson menilai bahwa Ronaldo adalah pemain multitalenta. Ia bagus saat  bermain sebagai gelandang serang, pemain sayap, bahkan menjadi striker  jika dibutuhkan. Tak heran, berkat kemampuan dan prestasi yang terus  ditunjukkan, gajinya kini naik berlipat. Pada usianya yang masih 22  tahun, ia sudah memiliki gaji sekitar 1,9 miliaran per minggu! 
Dengan berbagai prestasi dan pendapatan yang sangat tinggi itu, rupanya  ia juga tetap tak melupakan sisi kemanusiaan. Salah satunya yang mungkin  tidak bisa dilupakan publik Indonesia adalah kedatangannya ke Indonesia  beberapa waktu lalu untuk memberikan sumbangan pada seorang anak korban  tsunami Aceh bernama Martunis. Ia merupakan salah satu orang pertama  yang menggerakkan rekan-rekannya sesama pemain bola untuk membantu  korban bencana tsunami di Aceh, hanya karena ia melihat seorang bocah  Aceh yang jadi korban mengenakan kostum tim nasional sepakbola Portugal.  Begitulah, meski dikenal keras hati dan temperamental, seorang Ronaldo  juga punya belas kasih dan jiwa penolong di hatinya. 
Kekerasan hati jika mampu dikendalikan dengan benar justru bisa  sarana untuk terus memompa semangat guna memperbaiki diri dan mengoreksi  kesalahan serta berbuat baik bagi sesama.


