Kadang kita menjumpai ada teman yang sering mengeluh karena masalah hidupnya. Mengeluh karena ini, mengeluh karena itu, ada-ada saja yang dikeluhkannya. Nah, kita sebagai teman baiknya juga kadang merasakan kejenuhan jika setiap saat harus dijejali dengan keluhan-keluhan seperti itu. Bukankah mengeluh itu tidak baik bukan? So, bagaimana jika jadinya kita nanti ketularan gampang mengeluh olehnya? Hayo? Hehe..
Yup, tentunya teman kita yang sedang mengeluh itu bukan mengeluh karena lantaran hobi, iseng, dsb. Yang jelas dia mengeluh karena ada masalah yang menghampirinya. Lalu, bagaimana sebaiknya cara kita dalam mengatasi masalah ini? Bisa meredakan keluhannya, membuatnya semangat lagi, dan juga memberinya solusi-solusi?
Tenang, ada beberapa kiat yang bisa kita gunakan untuk meredakan keluhan orang lain, entah itu teman, pacar, orang tua, dsb.
Pertama, dengarkan keluhannya!
Apa? Dengarkan? Iya! Dengan merasa didengarkan, dirinya akan merasa dihargai. Sesungguhnya orang mengeluh itu banyak bicara untuk menumpahkan semua keluh kesanya dalam bentuk “celotehan-celotehan” yang memerahkan telinga kita. Jadi, selama dia bicara panjang lebar tentang keluhannya, biarkan saja dia bicara sampai selesai karena kehabisan kata-kata.
Kedua, jangan pancing emosinya.
Ya, orang ngeluh itu karena dia emosinya sedang tidak stabil. Ibarat kayu yang terbakar, kata-kata kita sekecil apapun itu ibarat bensin yang semakin membesarkan api kemarahannya. So, tetap fokus untuk mendengarkan ocehannya seperti langkah pertama.
Ketiga, tunjukan rasa perhatian kita.
Bagaimana caranya? Setelah dia selesai mengeluh, ucapkan kembali kata-kata yang sering dia ucapkan atau dia tekankan. Tapi ingat, jangan mengucapkannya seolah-olah kita mengulanginya sama persis seperti apa yang sebelumnya dia lisankan. Dengan mengulang kata-katanya akan membuat kita tampak serius memperhatikan keluhan yang disampaikannya tadi.
Keempat, tanyakan apa yang dia butuhkan.
Jangan menawarkan diri untuk membantunya! Jangan “sok-sok’an”! tanyakan saja apa yang dia butuhkan saat itu. Mengapa? Iya, karena biasanya yang kita tawarkan itu lebih besar nilainya daripada yang dia butuhkan. Padahal yang dia butuhkan ya tidak sebesar itu. Misal dia sedang mengeluh karena selalu gagal menjadi juara tenis. Nah, kita jangan terlampau berlebihan sampai-sampai menawarkan solusi dengan akan membelikannya raket terbagus, menyuruhnya latihan di tempat yang ok, memberinya buku-buku atau referensi tentang bagaimana cara menjadi jagoan tenis, dsb. Rasanya upaya kita itu kurang efektif karena mungkin yang dia butuhkan tidak lah sebesar itu. Mungkin dia mengeluh gagal jadi juara tenis karena kesibukannya yang menguras waktu dan tenaganya untuk kompetisi. Mungkin saja bukan?
Kelima, sebisa mungkin berikan apa yang dibutuhkannya.
Jika dia sudah mengutarakan masalahnya, segera tindak lanjuti dengan mewujudkan apa yang dibutuhkannya untuk mengatasi masalah penyebab keluhannya itu.
Keenam, berikan dirinya semangat!
Umumnya orang akan mengalami penurunan mental saat diterpa masalah sampai mengeluh. Berikan semangat untuknya. Jangan biarkan dia terlalu lama larut dalam kesedihan. Yakinkan dirinya, kembalikan harga dirinya, dan mantapkan perasaannya.
Dengan beberapa langkah tersebut, sedikit banyak akan mengurangi dan menjadi solusi handal bagi keluhan orang lain. Yang perlu diingat adalah seseorang itu mengeluh karena ingin menuangkan unek-unek masalahnya yang tidak kuat ditampungnya lagi. Nah, dengan situasi seperti itu emosinya pasti labil kan? So, jangan sampai membuat emosinya meledak! Turunkan emosi dan berikan apa yang dia butuhkan. Selesai!
Memang gampang-gampang sulit menyadarkan orang yang sedang mengeluh. Akan tetapi, dengan niat yang baik, kita pasti bisa. Jangan terpancing emosi saat berinteraksi dengannya. Bantu lah dia keluar dari kesulitannya. Sip? Mari kita maju bersama!