Selama ini fakta menyatakan jika orang-orang keturunan yahudi sangat lah cerdas. Jika dibandingkan dengan orang pada umumnya, bangsa yahudi memiliki tingkat intelektualitas yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya tokoh-tokoh besar dunia yang sebagian besar merupakan keturunan yahudi, seperti halnya Albert Einstein. Lalu, apa sebenarnya rahasia dibalik itu semua? Apa yang sebenarnya melatar belakangi kecerdasan IQ yang dimiliki oleh bangsa yahudi sekarang ini?
Setidaknya kita dapat mengamati keberhasilan bangsa yahudi yang memiliki kecerdasan luar biasa ini dari perilaku hidup mereka sehari-hari. Sejak masih dalam kandungan hingga dewasa diterapkan sebuah perlakuan khusus yang membuat kecerdasan mereka semakin meningkat.
Sejak bayi masih dalam kandungan.
Perencanaan untuk mendapatkan keturunan yang jenius sudah dilakukan sejak baayi masih dalam kandungan. Ibu yang mengandung sering bernyanyi atau bermain piano guna menciptakan suasana hati yang tenang kepada diri dan anak dalam kandungannya. Diharapkan saat bayi tersebut lahir akan memiliki ketenangan emosi yang baik dan meningkatkan kualitas EQ yang dimilikinya.
Ibu bangsa yahudi yang sedang mengandung juga gemar mengerjakan soal-soal matematika. Untuk apa hal ini dilakukan? Hal ini bertujuan untuk memberikan stimulus agar saat bayi tersebut lahir dibekali dengan tingkat kejeniusan yang tinggi karena otak bayi telah berkembang selama masa kehamilan tersebut.
Komposisi makanan.
Orang yahudi tidak asal makan untuk menjaga tingkat kecerdasan mereka. Saat ibu mengandung, merupakan sebuah kewajiban baginya untuk mengkonsumsi pil minyak ikan. Orang yahudi banyak mengkonsumsi ikan tanpa kepala, karena ikan sangat bagus untuk perkembangan otak. Kebiasaan yang selalu dilakukan orang yahudi adalah mereka tidak pernah menyajikan ikan bersamaan dengan daging dalam satu hidangan. Karena anggapan mereka jika kombinasi ikan dan daging dalam waktu yang bersamaan itu tidak lah baik. Biasanya ikan dimakan dengan kombinasi salad dan kacang badam atau kacang almond.
Kebiasaan makan orang yahudi lainnya adalah mereka selalu memakan buah terlebih dahulu sebelum makan menu utamanya. Alasannya adalah dengan makan buah dahulu sebelum nasi akan membuat buah menjadi busuk karena antrian yang lama sebelum dicerna dalam proses pencernaan.
Kebiasaan masa kanak-kanak.
Berbeda dengan masa kanak-kanak pada umumnya, masa kanak-kanak yahudi lebih banyak dihabiskan untuk belajar dan berolah raga. Materi pelajaran lebih difokuskan pada matematika perniagaan dan IPA. Anak-anak yahudi juga suka berolah raga, seperti memanah, berlari, dan menembak. Olah raga menembak sangat bagus dalam memfokuskan otak dan berguna sebagai bekal untuk melindungi negara mereka dari ancaman perang.
Meneliti dan menciptakan sebuah produk.
Saat memasuki jenjang perkuliahan, bangsa yahudi lebih menitik beratkan pada permasalahan sains. Mereka lebih suka meneliti sesuatu, meski terkesan biasa bahkan membosankan. Tetapi penelitian itu mereka lakukan dengan serius. Bidang yang sangat antusias untuk mereka teliti terutama teknik, medis, senjata, dan ekonomi. Bahkan dalam bidang kewirausahawan para mahasiswa hanya akan dinyatakan lulus bila mereka telah menjual sebuah produk dan menghasilkan uang senilai US$ 1 juta.
Tidak pernah melakukan kebiasaan buruk yang merusak otak.
Selain tidak pernah memakan kepala ikan dan meminum alkohol, orang yahudi juga tidak pernah merokok. Karena semua itu merupakan kebiasaan buruk yang dapat membawa kerusakan pada sel-sel di otak.
Wao, sungguh sebuah jalan pencapaian yang panjang bukan? Orang yahudi tidak mendesain keturunan mereka sejak kecil, tapi mereka telah menciptakan generasi emas mereka hingga saat masih dalam kandungan sekalipun. Sungguh hal yang sangat pantas untuk diteladani.
Mari kita juga berlomba mempersiapkan generasi penerus kita agar menjadi generasi penerus yang bermutu dan berkualitas tinggi!