Temperamen dalam pengertian gampangnya adalah karakter atau gaya atau ciri khas seseorang dalam menerima dan menyelasikan masalah dalam kehidupan. dan kajian ini adalah ilmiah bukan puisi atau ramalan watak manusia , yang sudah di formulakan oleh para peneliti dan ahli psikologi barat dan filsafat asia timur-barat. dan pada bahasan ini saya kemukakan dengan bahasa yang sesederhana mungkin, supaya jika nantinya bermanfaat akan bisa di pahami dengan mudah oleh semua orang meski tak mengerti berbagai istilah psikologi dan kejiwaan
Ada 4 temperamen dalam diri manusia, yaitu :
Ada 4 temperamen dalam diri manusia, yaitu :
- Temperamen Fisik
- Temperamen Mental
- Temperamen Emosi
- Temperamen Intuisi (hati )
Dalam prakteknya ke empat temperamen itu ibarat 4 buah keran air dalam diri manusia, yang mana ke empat keran itu yang akan mengalirkan kekuatan (power,kemauan,motivasi) kedalam setiap tindakan yang di lakukan seorang manusia.....dan pertanyaanya, manakah dari ke empat keran itu yang terbuka paling besar dalam diri anda...? , apakah anda termasuk jenis orang yang selalu melakukan tindakan dengan gaya fisik (serba action) , atau mental (serba rasional) ,atau emosi (serba emosi/ambisius), atau intuisi (serba pakai naluri)...?
Apa hubungannya dengan keberhasilan...?
Contoh: seorang seniman atau artis film yang umumnya bertemperamen emosi karena memang terlatih untuk pengendalian rasa dan perasaan, kemungkinan sekali akan stress jika di hadapkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menuntut rasional mutlak, seperti teknik,penelitian,pemrograman, dan hal-hal lain yg menuntut rasional mutlak , begitu juga sebaliknya .
Yap, kenalilah temperamen kita, dan lihat apa masalah yang kita hadapi, dan kita selalu punya pilihan untuk membuka keran suatu temperamen selebar-lebarnya di sesuaikan masalah yang di hadapi, atau bersikeras mempertahankan temperamen/watak asli dan memaksakan diri untuk mneyelesaikan masalah meski tak sesuai dengan temperamen atau potensi/bakat kita.
Ok, 2 paragraf terakhir di atas saya singkat, karena nanti akan saya sambung lagi dengan uraian yang lebih jelas, karena saya pikir jika saya teruskan menulis sekarang akan panjang sekali ,hehe..soalnya tadi nulis tak di konsep ,saat lagi lihat komputer ,punya ide terus pegang keyboard .
selalu stop dreaming start action
Apa hubungannya dengan keberhasilan...?
Contoh: seorang seniman atau artis film yang umumnya bertemperamen emosi karena memang terlatih untuk pengendalian rasa dan perasaan, kemungkinan sekali akan stress jika di hadapkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menuntut rasional mutlak, seperti teknik,penelitian,pemrograman, dan hal-hal lain yg menuntut rasional mutlak , begitu juga sebaliknya .
Yap, kenalilah temperamen kita, dan lihat apa masalah yang kita hadapi, dan kita selalu punya pilihan untuk membuka keran suatu temperamen selebar-lebarnya di sesuaikan masalah yang di hadapi, atau bersikeras mempertahankan temperamen/watak asli dan memaksakan diri untuk mneyelesaikan masalah meski tak sesuai dengan temperamen atau potensi/bakat kita.
Ok, 2 paragraf terakhir di atas saya singkat, karena nanti akan saya sambung lagi dengan uraian yang lebih jelas, karena saya pikir jika saya teruskan menulis sekarang akan panjang sekali ,hehe..soalnya tadi nulis tak di konsep ,saat lagi lihat komputer ,punya ide terus pegang keyboard .
selalu stop dreaming start action