Penghargaan terhadap diri sendiri adalah perasaaan seseorang terhadap dirinya sendiri, pendapat tentang dirinya, dan kepuasan terhadap dirinya.
Penghargaan terhadap diri sendiri memiliki tiga fondasi utama.
1. Menerima diri sendiri
Terimalah diri sendiri apa adanya, menerima bentuk tubuhnya. Dengan seperti itu dia tidak akan merasa ada sesuatu yang tidak disukai dalam dirinya, baik secara jasmani maupun kejiwaan. Menerima keluarganya, tidak membenci keluarganya, menerima keluarganya dan tidak pernah berharap untuk menjadi keluarga lain. Mencintai negaranya, ada seseorang yang hengkang ke luar negeri karena tidak mencintai negaranya, tidak nyaman bergaul dengan masyarakatnya. Penyababnya bisa jadi budaya dunia luar dan perilaku mereka yang membuat mereka tidak nyaman. Namun lebih jauh, ia tidak mengenal dirinya sendiri. Ia tidak bisa menjadi bagian dari komunitas asing dan tidak mencintai negerinya sendiri. Inilah penyebab orang merasa tidak berharga walaupun ia terbilang sukses.
2. Harga diri
Di sini seseorang merasa punya harga diri. Ia merasa menjadi bagian penting dalam masyarakat. Ia mampu berbuat hal penting, maju dan mewujudkan semua rencana. Hidupnya bermakna bagi masyarakat. Apa yang ia lakukan tentu bermanfaat dan penting. Oleh karena itulah ia mendapatkan penghargaan dari orang lain. Ketika seseorang merasa tidak dihargai oleh kelurga, guru, atau pemimpin maka jiwanya tidak akan stabil. Ia akan jadi sosok pemarah, mudah tersinggung dan merasa telah dijauhi oleh orang lain. Dalam kondisi seperti ini ia akan mudah terganggu oleh pendapat tentang dirinya. Ia merasa tidak berarti di hadapan orang lain. Jika melakukan sesuatu, tidak akan dihargai.
3. Mencintai diri sendiri
Seseorang menyukai anugerah Allah. Tinggi badan, warna tubuh dan segala sesuatu dalam dirinya ia cintai apa adanya. Faktor utama yang membentuk rasa cinta pada diri sendiri adalah pendidikan pertama yang diterima anak dari orang tuanya. Pendidikan dasar ini kemudian melekat dalam dirinya dan hidupnya, mempengaruhinya dalam berinteraksi dalam dunia luar. Akar dari semua ini adalah dari akal bawah sadar, yaitu pikiran yang tertanam. Karena itu untuk mengubah sikap terhadap diri sendiri harus dimulai dengan mengubah pikiran.
Sumber ; Zaman