Saya bukan apa-apa, bukan Kyai atau Master ESQ, hanya orang bodoh yang ingin pintar bermodalkan akal sehat . Buat saya tak harus menjadi pakar untuk berbagi, tak mesti berjenggot dan berjubah untuk menyerukan kebaikan, semua manusia berderajat sama, kebenaran dan rahmat bukan hak golongan tertentu. Itu prinsip dan pemahaman saya sejak dulu kala sebelum mendengar tentang ESQ.
Berikut opini singkat saya terhadap beberapa statement Mufti Malaysia yang mengklaim ESQ sebagai ajaran sesat . Saya tak akan banyak mengutip dalil-dalil atau referensi, karena tentu semua orang tau, tak sulit mencari segudang dalil Agama untuk membenarkan argumen , cukup nalar dan akal sehat.
1 - Ciri-cirinya, menurut Mufti Malaysia adalah, ESQ mendukung paham liberalisme karena menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas.
Jawab:
Tak ada yang salah dengan paham system liberalisme, tak ada system yang menjamin membawa kebaikan umat 100 % , semua tergantung manusianya, di pesantren pun tidak jarang terjadi pencabulan...Di negara ber-ideologi Islam (non liberal) pun seperti Iran atau Saudi, tak berarti kaumnya lebih bermoral ketimbang negara ber-ideologi liberal
Siapa yang melarang tentang bagai mana harus berfikir dan menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas..? . Yang salah adalah jika hasil tafsiran mengajarkan keburukan, seperti nyuruh maling. nyuruh berhenti beribadah..etc... FAKTANYA : penganut ESQ memperoleh manfaat yang baik dan tidak menjadi murtad bukan?
2- ESQ mengajarkan bahwa pada dasarnya ajaran seluruh agama adalah benar dan sama.
Jawab :
Seluruh agama memang benar buat penganutnya, dan islam mesti menghormati keyakinan orang , karena mengajarkan kebaikan, harus dibedakan esensi aqidah/iman dan makna kebenaran secara umum , siapa yang memberi hak untuk menghakimi benar-tidaknya keyakinan manusia? , dan lalu dimana letak ayat "Lakum dinukum walyadin"?
3- ESQ juga diangap "menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian". Ini sangat bertentangan dengan akidah Islam soal Nabi dan Rasul.
Jawab :
Benarkah ada tuduhan semacam itu...dimana kata-kata tuduhan itu, dan siapa yang berbicara? , dan kenyataanya menurut sejarah memang Rasulullah sejak kecil melalui proses pencarian dan pengalaman sebelum mendapat wahyu Al-qur'an
4- ESQ dituduh telah mencampuradukan ajaran kerohanian bukan Islam dengan ajaran Islam. Mufti juga melihat jika ESQ menekankan konsep 'suara hati' sebagai rujukan utama dalam menentukan baik buruk suatu perbuatan.
Jawab :
... jadi apa-apa mesti membuka kitab suci, kalau saya mau pipis dibawah pesawat terbang mesti cari dulu halal-tidak menurut islam, dan jika menemukan ada orang kafir sedang pipis di bawah pesawat lalu menganggap pipis dibawah pesawat adalah perbuatan orang kafir...? Beranggapan paling mengerti apa yang disukai Allah ..? Beranggapan seolah-olah Allah suatu ketika merancang sebuah sistem sempurna yang praktis dan dan tinggal pakai dan tak perlu lagi berfikir dan berimprovisasi...?
Tanpa perlu saya mencari dalil dari kitab suci ataupun referensi dari para maestro, bahwa kodrat manusia memang mesti selalu belajar menjadi lebih baik dalam segala hal, dan darimanapun sumbernya, entah dari budaya orang barat, orang planet, orang kafir,..etc.
5- ESQ juga dianggap salah karena telah menjadikan logika sebagai rujukan, bukannya Al-Quran dan Hadits.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas
6- Mukjizat juga tidak dipandang di ESQ karena bertentangan dengan keadaan zaman sekarang yang serba logik.
Jawab:
Statement mengada-ada (lemes)
7- ESQ dinilai salah karena menggunakan Kod 19 rekaan dari Rasyad Khalifah untuk menafsirkan Al-Quran. Rasyad Khalifah mengaku sebagai rasul dan membawa agama baru yang dinamakan 'submission'. Teori ini bahkan dipandang lebih tinggi dibanding Al-Quran.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas
8- ESQ menyamakan bacaan Al-fatiha sebanyak 17 kali oleh orang Islam dengan ajaran Bushido Jepang. ESQ dianggap telah menafsirkan makna kalimat syahadat dengan "triple one". Menurut Mufti, itu adalah tafsiran sesat.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas
Artikel lain yang relevan:Hati-hati mengada-ada
" Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung." (Q.S.An Nahl : 116)
“Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-A’râf: 33)
"Barangsiapa diberi fatwa tanpa ilmu maka dosanya adalah atas orang yang memberi fatwa tersebut. Barangsiapa menganjurkan satu perkara kepada saudaranya seagama sementara ia tahu bahwa ada perkara lain yang lebih baik berarti ia telah mengkhianatinya " - (Hadits)
"Seorang yang berbicara atas nama Allah, maka hendaklah ia berhati-hati agar tidak berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Orang yang diangkat sebagai juru bicara Allah haruslah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, ia harus menyadari betapa agung kedudukannya tersebut. Hendaklah seorang ulama/pembicara/santri mengetahui siapakah yang ia wakili dalam fatwanya. Dan hendaklah ia sadari bahwa ia akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah Ta'ala"
Oleh sebab itu para ulama Salaf sangat takut mengeluarkan fatwa. Mereka sadar betul kedudukannya serta bahaya bila memang tidak mampu. Mereka tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dan tidak mau mengeluarkan fatwa hingga mereka anggap sudah layak untuk berfatwa" , Jangan baru baca dan mengkaji dikit dah dengan lantang membuat fatwa