Cinta itu baik. Hidup yang baik lahir dari hubungan yang penuh cinta. Cinta itu baik, yang buruk adalah manusia yang tak mampu memahami dan mengerjakan pesan hakikatnya. Cinta itu indah, bijaksana, bersih…yang kotor adalah manusia.
Belajarlah mencintai dengan melepas banyak kepentingan dan ambisi untuk lebih dicintai. Mencintai lebih penting daripada dicintai, dengannya kita dapat belajar untuk lebih menghargai orang lain. Tapi mencintai adalah langkah awal untuk dicintai. Jika kita tulus mencinta, maka dengan sendirinya kita akan mudah dicintai orang. Hubungan baik lahir karena cinta yang baik. Perbuatan baik lahir karena kita menjalani cinta dengan baik.
Apa jadinya jika dunia ini kehilangan cinta? Karena cinta mengajari bahwa segala hal dapat berharga dan tak pantas untuk disakiti. Ia mengajari kita bagaimana membahagiakan orang lain. Cinta menuntun kita menjalani hidup dengan baik. Cinta pada makhluk hidup, cinta pada keseluruhan semesta, cinta pada Tuhan, akan menjadikan kita manusia terbaik, akan menjadikan hidup dan dunia ini ruang yang tenang dan menyenangkan. Kacau dunia ini jika tak ada cinta. Pembunuhan, kebencian, penindasan, dendam, kerusakan, kebodohan, ketidakadilan, kejahatan, adalah hal-hal akibat tak adanya cinta. Atau jika persoalanmu ditolak seseorang yang kamu cintai, itu tema sepele. Hal yang lebih penting adalah mencintai kehidupan. Itu akan membuatmu punya harapan yang lebih baik untuk tetap hidup dan tak bunuh diri karena kekecewaan, misalnya. Jika kamu malah kecewa karena ditolak cinta, maka itu artinya kamu masih memahami cinta sebatas kulit luar saja. Seperti juga raga sebagai pembungkus, jiwa dan cinta ternyata lebih penting. Ia inti kehidupan.